Langsung ke konten utama

Pengalaman Pertamaku berkunjung ke Bromo

    Hello sob, gimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat ya. Jadi aku mau cerita tentang pengalaman aku berkunjung ke salah satu ikon wisata di Jawa Timur yaitu Gunung Bromo. Trip kali ini aku bersama dengan kakakku dan salah satu tim open trip di Jawa Timur yaitu Sumovacation. Kalau kalian mau join juga bisa klik link disini ya. Mereka menyediakan banyak open trip ke berbagai wisata dengan jasa yang menarik. Btw, aku bukan brand ambassador mereka ya. Hahaha

Aku dan kakaku berangkat dari Gresik. Meeting point nya ada di kantor  Sumovacation. Kami sampai sebelum jam 21.45, sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Karena aku dan kakaku adalah tipe yang on time dan excited . Hahhaah. Dalam 1 tim kami ada 13 orang yang di jemput sesuai dengan meeting point masing-masing daerah.

Kami berangkat dari Surabaya ke Malang sekitar pukul 23.00 dan sampai pukul 2.30 pagi. Setelah turun dari bus, udara dan suasana disana sangat berbeda sekali. Angin kencang dan dinginnya pagi kembali menyapa tubuhku. Sangkin dingingnya, jaket,  baju panjang tangan dan sarung tangan tidaklah cukup untuk menghangatkan tubuh. Jadi kami membeli topi dan syal. Kebetulan di sekitar bascamp ada yang menjual beberapa perlengkapan untuk naik gunung. Setelah sampai di bascamp kami di oper naik jeep untuk naik ke gunung Bromo. Tujuan utama kami adalah melihat sunrise dari puncak. Lumayan capek sih. Tapi semuanya terbayar dengan keindahan sunrise dan langit biru.



Sebenarnya pemandangannya sangat..sangat bagus dan susah dideskripsikan oleh kata-kata. Mataku aja  berkaca-kaca melihat matahari yang sangat cantik . Disini aku menemukan perpaduan berbagai warna biru yang menyelimuti langit dan awan. Aku pernah bermimpi untuk mendaki gunung, merasakan dinginnya angin kencang. Lebih dingin dari kampung halamanku, Siborongborong. Aku pengen lihat matahari terbit dari puncak. Pasti lebih indah dibandingkan yang ada di internet. Yahh dan ternyata benar. Lebih indah, bagus dan speechless lah. 

Seketika aku seperti bersyukur sekali ternyata dunia ini sangat dipelihara Tuhan dengan keindahan masing-masing ciptaanNya. Alam ini saja dipeliharaNya dengan baik apalagi manusia yang diciptakan dengan akal pikiran, Tuhan pasti menjaga dan memelihara dengan baik. Terkadang hal sederhana yang terlintas dipikiran kita ini membawa kepada peluang dan kesempatan jika kita tidak khawatir dan tetap positif. 

Memang perjalanan ke Bromo ini cukup jauh dan melelahkan. Terutama karna dingin dan angin kencang, jadi bawaaannya pengen diam dan berselimut. HAHAHA. Okey lanjut. Setelah melihat sunrise kami pergi ke Savana Bromo. Aku ngga expect bakalan melihat bukit dengan sangattt dekat. 

          




Kayaknya kalau aku jalan terus bisa sampai ke bukit itu kali yaa HAHAH. Di Savana ini banyak bunga adelweis yang tumbuh. Cantik bangett astagahh.. Pengen bawa pulang. Tapi ngga boleh diambil  sembarangan.  Setelah ke Savana Bromo, kami lanjut ke Pasir Bersisik. Atau orang-orang biasanya bilang lautan pasir bersisik. Keren banget sih buat foto-foto.  Jalanan disini bukan tanah, tapi pasir yang agak lembab gitu. Aku masih belum bisa lupain dinginnya udara disini, topi dan sarung tangan gak pernah lepas. Kalau bisa pake masker biar lebih hangat, tapi kadang sesak. HAHAHA.

Ini foto aku dengan kakakku, she is my lovely sister. Pemandangan disini bagus juga, bukit-bukit yang diselimuti kabut dan awan membuat pemandangannya semakin estetik. Biasanya aku melihat pemandangan seperti sawah, danau atau pantai, jadi sekalinya naik gunung rasanya beda. Vibe dingin udara dan kencangnya angin membuat aku semakin suka dan menikmati perjalanan ini. 

Destinasi ke Bromo, aku sangat merekomendasikannya sebagai alternatif liburan. Banyak juga pengunjung dari berbagai negara yang berkunjung seperti Korea, England, Prancis dan pasti banyak lagi. Selama diperjalanan mereka ngga asing lagi. Dengan menggunakan bahasa mereka masing-masing sudah menunjukkan identitas mereka. Wilayah Bromo ini juga banyak yang menjadikan sebagai spot foto pre-wedding contohnya artis Judika dan Duma Riris, Joshue Suherman dan Clairine Claire serta Influencer Ayla dan Rama. Selanjutnya mungkin aku :D. HAHAHAH. Atau kalian juga. Over all bagus dan sangat keren sih, ngga salah kalau mereka pengen meskipun sudah beberapa kali kesini untuk berkunjung dan berlibur. 



Ini adalah foto satu timku. Yah rencananya kami foto barengan lompat gitu, tapi kurang kompak. HAHAHA. Gak apa-apa yang penting foto-foto lainnya bagus. Perjalanan lancar dan selamat sampai tujuan. 



 Siapa sih disini yang pengen ke Bromo? Coba tulis di kolom komentar ya!^^

Okey, sekian cerita pengalaman pertamaku berkunjung ke Bromo. semoga kalian bisa segera kesini. Menikmati indahnya sunrise dan dinginnya pegunungan. Tunggu cerita dan blog ku lainnya ya.. Terimakasih


Written by Ruth Yolanda Sinurat

@ruthshin14



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lebih Baik Pahit di Awal

               Awal munculnya lagu "Axile" by Taylor Swift ft Bon Iver, aku merasakan emosi yang disampaikan oleh lagu ini. Cara Taylor dan  Bon Iver mendeskripsikan masing-masing POV bisa aku bayangkan dengan jelas. Entah itu pernah terjadi atau tidak tapi aku bisa memvisualisasikan dengan baik dipikiranku. Bon Iver menggambarkan ekspresi/peran seseorang yang kebingungan betapa cepat sang mantan move on dan tidak merasakan apa yang ia rasakan. Dia terluka, namun tidak punya hak untuk marah. Disamping itu, Taylor menggambarkan perasaan dari sudut pandang sang mantan. Dia memandang dan melihat bahwa laki-laki yang pernah ia cintai penuh dengan benci dan menyalahkannya. Mereka berdebat  sampai berlarut-larut. Karena ketidakmampuan mereka untuk saling memahami dari pandangan yang  berbeda. Sebenarnya banyak makna yang bisa diambil dari lagu ini. POV yang  berbeda di hubungan mereka terasa jelas. Mereka berpisah karena perbed...

Let's start over. Awal mula aku pakai konsep " To Do List"

Aku ngga tau ini bakalan works atau ngga. Hanya saja aku pengen menulis blog lagi. 14 Maret. It's my birthday. Aku sangat bersyukur bisa diberikan kesempatan untuk hidup di dunia ini. Merasakan bagaimana menghirup udara, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang-orang, melihat pemandangan yang begitu indah dan merasakan berbagai emosi yang ada dipikiranku. 14 Maret 2023. It's my 23th years old. Aku ternyata sudah sampai ke tahap ini. Usia menuju yang biasa disebut orang-orang  the quarter of life . Sebenarnya aku kurang paham sih tentang konsep itu. Tapi hal itu sepertinya cukup menakutkan, menyenangkan dan menantang. Selama ini, aku biasanya melakukan aktivitas secara sistematis. Melakukan sesuatu dengan terstruktur. Mengikuti pola dan catatan kecil yang aku sudah persiapkan di malam hari dan kemudian aku aplikasikan di esok harinya. Itu bermula ketika aku SMP kelas 8 atau 9 aku lupa. Hehehe. Salah satu guru sejarah  memberikan tugas kepada kami untuk melakukan "M...

Don't Judge By Its Cover. Wait. I Mean Don't Judge Anyone

Hari itu  adalah hari yang cerah. Tampak sinar matahari menyinari halaman tempat aku tinggal. Ya saat ini aku tinggal di Gresik, Jawa Timur. Pagi ini aku berniat untuk jalan-jalan pagi sembari ingin merasakan panasnya matahari. Yah memang disini suhunya  panas. Tapi aku mau rasain panasnya matahari, sengatannya yang sampai tembus ke badan hingga tulang-tulangku.  Setelah berjalan menelusuri gang dan melewati beberapa rumah, aku melihat banyak anak-anak yang dipersiapkan oleh orangtuanya untuk pergi kesekolah. Ada yang mengingatkan bekal makanan -minuman, persiapan buku dan perlengkapan sekolah, dan ada yang memasangkan dasi anaknya. Aku jadi ingat ketika aku  bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, Mamaku selalu mengingatkan untuk membawa air minum. Dengan logat bataknya yang kuat dan nyaring: " Udah kau bawa minummu? dimana kau buat minummu? Masukkan langsung ke tas mu nanti lupa kau?".// jawabku dengan nada yang sedikit  melow :) "Udah maa.. Udah ku masukkan ke t...